Jumat, 15 Februari 2013

Global Warming







Pemanasan global adalah suatu kejadian naiknya suhu atmosfer bumi dan lautan secara terus menerus akibat beberapa hal seperti polusi yang di hasilkan kendaraan bermotor  setiap harinya dan efek rumah kaca.

Efek Rumah Kaca

Efek rumah kaca pertama kali di temukan oleh  Joseph  Fourier pada 1824 , menurutnya efek rumah kaca  merupakan sebuah proses dimana atmosfer memanaskan sebuah planet .

Efek rumah kaca di sebabkan karena naiknya zat karbon dioksida (CO2) dan gas- gas lainnya di atmoafer. Kenaikan konsentrasi gas ini di sebabkan kenaikan pembakaran bahan bakar minyak, batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuh tumbuhan dan laut untuk mengabsorbsinya.

Selain zat CO2,yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah sulfur dioksida (SO2), nitrogen monoksida (NO)  dan nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa senyawa organik seperti gas metana (CH4) dan khloro floro karbon (CFC).

Proses efek rumah kaca berawal  dari sinar matahari yang menembus lapisan udara  dan memanasi permukaan bumi. Permukaan bumi yang menjadi panas menghangatkan udara yang tepat berada di atasnya . karena menjadi ringan udara panas tersebut naik dan posisinya di gantikan oleh udara sejuk . Tanpa efek rumah kaca maka bagian bumi yang tidak terkena sinar matahari akan menjadi sangat dingin seperti di dalam freezer lemari es (-18 derajat C).

Mekanisme yang sebenarnya menguntungkan kehidupan di bumi ini berbalik menjadi ancaman tatkala manusia memasuki era industrialisasi (abad ke 18). Untuk menunjang proses industri , manusia mulai melakukan pembakaran batu bara, minyak dan gas bumi untuk menghasilkan bahan bakar dan listrik.

Proses pembakaran energi dari bumi ini ternyata menghasilkan gas buangan berupa CO2. Otomatis kadar lapisan zat rumah kaca yang menahan dan memantulkn kembali udara panas ke bumi menjadi semakin banyak. Bumipun semakin panas.

Dampak Pemanasan Global :

 Jika tidak segera di atasi maka dampak pemanasan global hingga tahun 2100 akan mengakibatkan mencairnya es di kutub dan menghangatkan lautan serta menaikkan permukaanya sekitar  9-100 cm, menimbulkian banjir di daerah pantai serta menenggelamkan pulau-pulau. Di antara 17.500 pulau di Indonesia sekitar 4000 pulau akan tenggelam.

Beberapa daerah dengan iklim yang hangat akan menerima  curah hujan yang lebih tinggi, tetapi tanah juga akan lebih cepat kering . kekeringan tanah ini akan merusak tanaman bahakan akan merusak suplai makanan di beberapa tempat di dunia . Hewan dan tanaman akan bermigrasi kea rah kutub  yang lebih dingin dan spesies yang tidak mampu berpindah akan musnah .

Di Indonesia sendiri , tanda tanda perubahan iklim akibat pemanasan global sudah lama terjadi. Misalnya sudah beberapa kali kita mengalami musim kemarau yang panjang.

Pemanasan global juga mengakibatkan siklus perkawinan dan pertumbuhan nyamuk ( dari telur menjadai larva dan nyamuk dewasa ) akan lebih singkat sehingga jumlah polusi akan cepat naik. Mengganasnya penyakit yang di sebabkan oleh nyamuk  kemudian seolah menyebabkan jenis penyakit baru.

10 Bencana Besar Akibat Global Warming :

1. Gletser  Menciut

Gletser adalah daratan yang terbuat dari es. Gletser bakal ikut meleleh dan menciut seiring dengan bertambahnya suhu bumi. Suhu bumi meningkat karena tingginya emisi gas rumah kaca  di atmosfer. Selama tahun 1990- 2005  saja suhu bumi naik 0,15 - 0,3 derajat celcius.  Gletser Himalaya yang memasok air ke sungai Gangga sekaligus menyediakan irigasi dan suplai air minum untuk 500 juta penduduk,menyusut 37 meter pertahun.Gletser di kutub semakin cepat mencair hingga membuat permukaan air laut di bumi naik.

2. Pulau Tenggelam

Indonesia , Amerika Serikat, dan Bangladesh adalah beberapa negara yang paling terancam tenggelam. Bahkan beberapa pulau di Indonesia sudah hilang tenggelam. Ini disebabkan mencairnya permukaan gletser di kutub yang membuat volume air laut meningkat drastis. Menyusutnya hutan bakau memperparah pasangnya air laut.  Sekarang saja pasang air laut  Pantai Kuta telah membanjiri beberapa lobi hotel disekitarnya. Pulau Jawa juga bernasib sama , sampai saat ini permukaan Teluk Jakarta sudah naik 0,8 cm. Dan kalau suhu bumi terus naik , tahun 2050 derah-daerah Jakarta dan Bekasi seperti Kosambi , Penjaringan , Cilincing , Muaragembong , dan Tarumajaya akan terendam.

3. Badai

Badai memang bisa terjadi karena kehendak alam. Tapi suhu air yang menghangat akibat global warming mendukung terjadinya badai yang jauh lebih kuat dan besar. Beberapa tahun belakangan ini , negara-negara di Eropa, Amerika, dan  Karibia telah mengalami begitu banyak badai dibandingkan abad sebelumnya. Bahkan badai-badai tersebut bukan cuma badai biasa, namun  masuk kategori badai mematikan , seperti badai katrina,badai ike, badai nargis, badai rita,dll.

4. Gelombang Panas

Tahun 2003  lalu,  Eropa diserang gelombang panas alias heat wave , yang menewaskan banyak orang. Mengejutkan ! Tapi bencana ini sudah diperkirakan ratusan tahun yang lalu , tepatnya tahun 1900 oleh para ilmuwan di masa itu . Gelombang panas memang pernah  terjadi beberapa kali di bumi , namun belakangan ini makin sering terjadi. Dan diperkirakan 40 tahun lagi frekwensinya akan meningkat 100 kali lipat.

5. Kekeringan

Afrika, India, dan daerah-daerah kering lainnya bakal menderita kekeringan lebih parah ! Air akan makin sulit di dapat dan tanah tak bisa ditanami apa-apa lagi, hingga suplai makanan berkurang drastis. Ilmuwan memperkirakan hasil tani negara-negara Afrika akan menurun 50 % di tahun 2020 , dan tingkat kekeringan di dunia meningkat 66 % . Tak terbayang kalau kekeringan ini sampai terjadi di bumi ini.

6. Perang dan Konflik

Negara yang kekurangan air dan bahan pangan kemungkinan besar akan mengalami panik dan berubah jadi agresif. Lalu bukan tak mungkin mereka berusaha saling merebut lahan yang belum rusak.

7. Penyakit Merajalela

Malaria, demam berdarah , ebola , dan banyak penyakit yang dulu cuma di anggap sebagai penyakit negara tropis , bisa menyebar ke berbagai negara  Eropa yang dikenal dingin. Penyebabnya apalagi kalau bukan banjir atau kekeringan yang mengundang banyak hewan pembawa penyakit bersarang disana!!!

8. Perekonomian Kacau

Ladang pertanian dan perkebunan yang biasanya menghasilkan akan musnah oleh banjir atau kekeringan. Penduduk akan dibuat makin menderita karena stok bahan pangan dan kebutuhan pokok lainnya akan jauh berkurang dan harganya pasti akan melambung naik. Pemerintah juga membutuhkan biaya yang banyak untuk membangun kembali wilayah yang terkena bencana dan menanggulangi penyakit yang mewabah.

9. Ekosistem Hancur

Perubahan iklim yang terjadi akibat global warming akan menghancurkan ekosistem yang ada. Setelah sebagian mahkluk hidup di bumi musnah akibat bencana kekeringan, banjir , badai, atau ditenggelamkan air laut, mahkluk hidup yang tersisa bakal mengalami kesulitan untuk bertahan hidup. Penyebabnya adalah berkurangnya sumber air , udara bersih, bahan bakar , sumber energi , bahan makanan, obat-obatan yang dibutuhkan untuk survive.


10. Mahkluk Hidup Punah

Sebanyak 30 % mahkluk hidup yang ada  sekarang bakal musnah tahun 2050 kalau temperatur bumi terus naik. Spesies yang punah ini kebanyakan yang habitatnya di tempat dingin . Hewan-hewan laut diperkirakan banyak yang tak bisa bertahan setelah suhu air laut jadi menghangat. Kalau tumbuhan dan hewan makin berkurang, jelas manusia akhirnya terancam karena kekurangan bahan makanan.


Pencegahan Global Warming

 Mengurangi pemakaian kendaraan bermotor yang sifatnya perorangan, ganti lampu pijar biasa dengan lampu CFL ( Compact Fluorescent Light Bubls ) , menanam pohon bakau di sekitar pantai dan menanam pohon di pekarangan rumah, tidak membuang sampah sembaranga.

Manusia di lahirkan ke bumi adalah sebagai khalifah, tugasnya memelihara bumi. Kita di perbolehkan untuk memanfaatkannya , namun dengan catatan kita harus bijaksana dan tidak serakah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar